PureFTPD Debian

Hasil gambar untuk debian




Hallo mas brow, jadi ini adalah materi selanjutnya dari postingan sebelumnya

FTP-Server 

FTP-Server adalah sebuah protocol internet yang berjalan dalam "application layer" yang berfungsi untuk mengirim file antar perangkat jaringan dalam suatu jaringan. Secara default FTP-Server bekerja pada port 21. Sebenarnya banyak sekali aplikasi untuk penggunaan FTP-Server ini seperti : vsftpd, proftpd, pureftpd, dll. Namun pada saat ini saya menggunakan Pure-Ftpd sebagai aplikasi FTP-Server.


Yang di butuhkan :
- Pc/Laptop
- Apk VmWare
- Iso debian
- Iso Client (windows 10)
- Apk Filezilla untuk di Client
Langsung saja ke tutorialnya okkkkk,

1. Install dulu pureftpd nya, jangan lupa untuk di update dulu dengan perintah apt-get update, isi juga repository nya


2. Aktifkan juga database PureFTPd dengan perintah seperti ini


3. .Disable fungsi PAM dan Unix , lalu ganti dengan account virtual user menggunakan perintah seperti ini


4. Agar sistem secara otomatis membuat home directory user, Anda harus mengaktifkan fitur Chroot dengan perintah berikut


5. Buat grup baru dengan nama ftpusr dan user baru dengan nama ftpusr menggunakan perintah seperti gambar berikut.



6. Buat home directory untuk FTP server dengan perintah berikut. 


7.  Buat user baru dengan nama pure1 dalam grup ftpusr dengan default home directory/ home/pure menggunakan perintah seperti gambar berikut.


8. Refresh database PureFTPd server dengan perintah pure-pw mkdb

9. Untuk menampilkan detail informasi user pure1 gunakan perintah seperti gambar berikut.





10. Restart service PureFTPd dengan perintah berikut. /etc/init.d/pure-ftpd restart 


11. Periksa status layanan FTP server dengan perintah berikut. /etc/init.d/pure-ftpd status 


UJI COBA

Pengujian di Client Windows 10, dengan aplikasi filezilla 
1. Install filezilla di client
2. Masukkan Host = Ip Server debian
3. Masukkan Username = Saat kalian pertama login di debian
4. Masukkan Password = Password akun yang di pake login
5. Masukkan Port = Port default yaitu 22 

Seperti gambar di bawah ini


Windows Server 2012 FSRM

Hasil gambar untuk windows server


Hallo mas broww, kembali lagi di blog yang gitu gitu aja, yang postingan nya selalu membosankan, dengan kata kata itu saja, yaudah lah ya :v

Jadi di postingan kali ini tentang windows server 2012 fsrm, , 

ALAT DAN BAHAN


- Virtual Box 
- ISO Windows server 2016.
- ISO Windows 10. 

FUNGSI


Mengelola kuantitas file pada server dengan membatasi besar kuota drive atau folder tersebut.
Mengontrol jenis file yang tersimpan pada drive atau folder yang dibolehkan.
Menjadwalkan laporan berkala penyimpanan file dalam drive.
Mengklasifikasikan file berdasarkan kebijakan yang sudah ditentukan dan waktu kadaluwarsa suatu file.

Kegiatan yang harus dilakukan dalam mengkonfigurasi file server meliputi beberapa tahapan yaitu :
1. Melakukan instalasi FSRM
2. Melakukan konfigurasi Quota
3. Melakukan konfigurasi File Screening
4. Melakukan Konfigurasi Storange Report Management
5. MElakukan konfigurasi File Management Task


1. Buka server manager ,klik Add Roles and Features guna membuat role baru untuk digunakan.


2. Pilih Role-Based or feature-based untuk mengkonfigurasi single server, lalu klik next.


3. Pada pemilihan server klik Select a server pool, lalu klik nama server yang akan dijadikan untuk menginstall FSRM, cek IPnya kemudian klik next.


4. Pada server roles scroll ke bawah File and storage service, lalu klik File and iSCSI services kemudian pilih File server resource manager.


5. Kemudian akan muncul pop up Add roles and features wizard klik Add features untuk menambahkan fitur baru FSRM.


6. Pada screen ini kita tidak perlu menambahkan fitur lagi, Maka dari itu langsung saja klik Next.


7. Beri cheklist pada Restart the destination server automatically if required jika ingin komputer server merestart apabila instalasi role dan fitur selesai, Lalu klik install dan tunggu beberapa saat hingga proses selesai, Jika sudah klik Close.

\


Mekalukan Konfigurasi Quota

1. Klik tab Tools lalu klik File server resource manager.


2. Ketika File Server Resource Manager sudah terbuka pilih Klik Quota Management lalu pilih Quota Templates.


3. Kita bisa juga mengcopy template yang ada atau bisa juga meng create template baru, Kita pilih create quota template. 


4. Untuk templates name isi sesuka anda, Kemudian Space limitnya atur disini saya memilih 100 MB dan Hard quota, Jika sudah klik Add untuk menambah settingan lain.


5. Untuk Notifikasi klik Add guna menambahkan notif yang terdiri dari email, Event, Command, Report, Cek list list email untuk administrator dan untuk user ketika melebihi quota yang diberikan. kemudian klik ok


6. Jika muncul pop-up seperti di bawah ini klik Yes saja karena SMTP belum dibuat krn memang belum menginstall mail server.


7. Kemudian di edit lagi


8. Pilih tab event log kemudian cek list send warning event log. Untuk memberikan informasi notifikasi nanti melalui event log. 


9. Untuk report pilih sesuai report yang diinginkan dengan memberikan ceklist pada Generate report. Pilih report yang akan diinginkan misal duplicate file, quota, file screen dan sebagainya.


10. Akan muncul pop-up yang memberikan informasi belum ada SMTP server karena belum diinstall mail server. Jadi pembahasan ini nanti kita lanjutkan pada email server. klik Yes


11. Kemudian kita klik ok karena sudah selesai 


12. Setelah kita create template baru maka akan ada penambahan pada Quota Template sesuai dengan yang kita daftarkan sebelumnya.


13. Selanjutnya masuk ke folder quota > applikasi, tentukan arah path yang akan dibuat, kemudian konfigurasi arahkan sesuai template yang sudah dibuat sebelumnya.  


14. Maka akan muncul penambahan quota baru dengan menyesuaikan source template yang dibuat. 



UJI COBA

1. Kita coba copy aplikasi yang lebih dari 100 mb ke folder quota>aplikasi
2. Nah ternyata tidak bisa


3. Bila kita ingin mengujinya di client maka folder tersebut harus di sharing terlebih dahulu, Dengan cara klik kanan file tersebut kemudian pilih Properties.


4. Pilih tab Sharing kemudian pilih advanced sharing dengan mengeklik tanda Advanced sharing.


5. Kemudian ceklist Share this folder kemudian klik Permission untuk menentukan user yang dapat mengakses folder


6. Permission buat quota tersebut pilih Add untuk menambahkan user yang akan mengakses file tersebut. 

7.  Pilih Advanced kemudian cari user dengan mengklik tombol Find Now lalu pilih user Administrator kemudian klik Ok.










DHCP Relay Debian

Hasil gambar untuk debian

Hallo mas broww, brownies kaleee, balik lagi bersama orang yang ngetiknya selalu gini gini aja karena udah gaada ide buat ngetik dan di suruh ngetik banyak, yang penting banyak aje yekan :v

Langsung ajalah ke materi nya jadi tugas ane kali ini adalah di suruh bikin dhcp relay debian
dan di bawah ini adalah topologinya okayy


langsung aja ke tutorialnya lah ya, biar cepet, soalnya bakal ada postingan lagi abis ini di hari yang sama di waktu yang berbeda SIP.

yang di butuh kan 
- PC/Laptop
- Aplikasi VMWare
- Iso debian 
- Iso client (windows 10)

Jadi pertama kita buat dhcp servernya dulu, Disini kita pake 2 Vm Debian (Server, & Relay)

DHCP SERVER

1. Install dulu dhcp servernya dengan perintah apt-get install isc-dhcp-server -y


2. Pindah dulu ke folder dhcp untuk mengatur file dhcpd.conf dengan perintah di bawah ini


3. Kita edit file yang di lingkari merah (range,gateway,dll) seperti di bawah ini


4. Atur interface yang akan melayani dhcp, disini ane pake ens33

*diatas adalah perintah nya, *di bawah adalah contoh interfacenya

5. Lalu kita restart isc dhcp servernya dengan perintah service isc-dhcp-server restart



Selanjutnya kita buat DHCP RELAY nya

1. If config untuk melihat ip kita


2. Setelah komputer DHCP relay server berhasil diinstal, ubah hostname-nya menjadi Relay-server dengan mengedit file hostnya dengan perintah nano /etc/hosts 


3.  Atur IP address DNS pada relay servernya 


4. Ubah konfigurasi IP forwarding pada relay server agar paket DHCP REQUEST klien dapat diteruskan dan diarahkan menuju DHCP server. root@Relay-Server:~#nano /etc/sysctl.conf

Aktifkan baris net.ipv4.conf.all.accept_source_route = 0 dan ubah nilainya menjadi 1, kemudian aktifkan baris net.ipv4.ip_forward=1 (seperti gambar berikut).



5. Periksa konfigurasi forwarding packet dalam sysctl.conf bahwa telah berhasil dijalankan dengan perintah sysctl –p, kemudian restart server.


6 Masukkan disk DVD OS Debian 9.4, kemudian mount disk tersebut. Instal paket iscdhcp-common dan isc-dhcp-relay root@Relay-Server:~#apt-get install isc-dhcp-relay  -y 

7. Masukkan IP server DHCP, yaitu 172.16.0.107 kemudian pilih Ok.




8. Pilih ethernet card yang terhubung dengan layanan DHCP, dalam hal ini interface yang terkoneksi dengan switch 2 yang mengarah ke klien. Sebagai contoh ens37 dan tekan tombol Ok


9. Saat muncul dialog tambahan opsi DHCP relay, biarkan saja pada pilihan default (kosong) tekan tombol Ok. 

10. Untuk menampilkan informasi status layanan DHCP relay server gunakan perinta /etc/ init.d/isc-dhcp-relaystatus.




UJI COBA 

Lakukan uji coba di client range nya sudah sesuai dengan yang diatur di server